SMA atau SMK?
Memilih SMA
atau SMK terkadang membuat bingung siswa yang telah lulus kelas 9 SMP.
Terlebih, keduanya memiliki kelebihan/keunggulannya masing-masing. Di SMA
berorientasikan Teori, sedangkan itu di SMK berorientasikan Praktik. Jadi,
pilih yang mana diantara keduanya? Yuk cari tahu!
1. Berdasarkan Teori/Ilmu
1. Berdasarkan Teori/Ilmu
SMA
Untuk SMA,
memang yang paling ditekankan adalah pada teori yang di mana siswanya siap
lulus dengan hasil memuaskan. Selain itu, SMA juga wajib hukumnya untuk
menambah pengetahuan mengenai pelajaran yang mereka tempuh. Sehingga, tidak
heran pula jika siswanya memberikan kelulusan dengan nilai yang maksimal.
SMK
Sedangkan
itu untuk SMK, yang paling ditekankan di sana adalah mengenai Praktik yang di
mana siswanya jika lulus harus bisa kerja, itulah semboyan SMK yang siap kerja.
Di dalam teori, sebenarnya SMK tidak kalah jauh dengan SMA. Materi/ilmu di SMK
sama dengan SMA. Akan tetapi, untuk SMK hanya dasar-dasarnya saja dan tidak
mendalam seperti materi SMA.
Kesimpulan : Untuk masalah teori atau ilmu
yang dimiliki lebih bagus SMA ketimbang SMK. Namun jangan lupa, di SMK juga ada
Mata Pelajarannya seperti di SMA.
2. Berdasarkan
kemampuan Praktik
SMA
SMA memang
ditekankan untuk hal teori, sementara itu praktik kadang terbengkalai.
Sehingga, jika semisal SMA kerja, tentu kepiawaiannya dalam bekerja akan kalah
jauh dibandingkan dengan SMK. Keterampilan yang dihasilkan siswa SMA memang
cenderung sedikit dibandingkan dengan Siswa SMK.
SMK
Sebaliknya
dengan SMA, SMK lebih siap dan mapan untuk kerja. Jadi, kualitas lulusan SMK di
bidang pekerjaan akan sangat dihargai karena mereka berhasil mengasah
keterampilan mereka yang di mana keterampilan tersebut akan disalurkan langsung
melalui Pekerjaan sesuai jurusannya masing-masing. Jadi, dalam hal
kemampuan/praktik, siswa SMK lebih baik ketimbang dengan siswa SMA yang cenderung
belum memiliki pengalaman sama sekali dalam dunia kerja.
Kesimpulan : Untuk praktik atau
keahlian/kemampuan jauh lebih baik untuk SMK, karena mereka memiliki pengalaman
kerja yang bagus dan praktik yang bagus pula. Sementara itu, SMA mungkin hanya
bisa mengikuti kegiatan Ekstra untuk menyalurkan hobinya.
3. Kuliah/Kerja?
SMA
Jika setelah
usai menempuh ilmu di SMA, siswanya dapat menentukan jalannya masing-masing
antara kuliah atau kerja. Namun, SMA seharusnya lebih baik kuliah agar mendapat
predikat yang baik alias statusnya. Akan tetapi, SMA juga bisa langsung kerja,
namun kelihatannya tidak cukup menjanjikan apabila mereka lulus langsung
bekerja.
SMK
Siswa SMK
yang telah lulus dalam belajarnya di SMK, dapat memilih kuliah atau kerja. Lho,
SMK bisa kuliah? Tentu bisa. Namun, untuk pilihan kuliah, terbatas. Maksudnya,
hanya bisa kuliah di jurusan yang ditekuni di semasa SMK. Jadi tidak bisa
kuliah jurusan lain dong? Bisa sih, tapi kemungkinan besar akan susah di
sananya nanti. Tidak dipungkiri, jika lulus SMK juga bisa lebih tepatnya untuk
bekerja.
Kesimpulan : Untuk SMA lebih penekanannya ke
dalam kuliah untuk melanjutkan walau sebenarnya juga bisa kerja. Sedangkan SMK
lebih ditekankan untuk bekerja, walau juga bisa sebenarnya kuliah.
Namun, di
lain pihak jika kondisi ekonomi sedang krisis, jalan utamanya adalah
Anda memilih SMK untuk langsung disalurkan kerja dan mendapat penghasilan untuk
membiayai kehidupan sehari-hari. Namun sebenarnya, SMA juga bisa kuliah sambil
kerja, namun waktunya akan habis dan waktu istirahat kurang mencukupi.
Untuk
penjelasan yang nomor pertama, sebenarnya ilmu di SMA dan SMK sama saja. Namun,
lebih mendalam di SMA, dan SMK hanya dasar-dasarnya. Ilmu tidak hanya bisa
didapat di Sekolah saja, melalui Internet, Pengalaman yang bagus juga bisa
untuk dijadikan Ilmu. Ilmu itu luas!
Jadi
intinya, kembalilah pada diri masing-masing sesuai keinginan masing-masing yaa!
Betewe, mau tips? lanjut baca yaa ;)
Tips Memilih SMA atau SMK Setelah Lulus SMP
1. Menentukan Bakat dan Minat
Bakat dan minat merupakan hal yang harus kita telaah pertama kali. Kita
punya bakat di bidang apa? Minat di bidang apa? Misal kita punya minat
di bidang ilmu alam, maka sebaiknya kita memilih masuk ke SMA. Namun
apabila kita berminat pada bidang penerbangan, kita bisa memilih SMK
Penerbangan. Lalu bagaimana apabila kita memiliki lebih dari satu bidang
minat? Tentu ita harus memilih salah satu. Kita sebaiknya memilih
bidang yang kita benar-benar minati dan kita punya komitmen di dalamnya,
bukan hanya minat untuk waktu tertentu saja. Remaja mempunyai sifat
labil, sehingga terkadang minat dapat berupah sewaktu-waktu.
2. Menentukan Tujuan Setelah Lulus SMA/SMK
Setelah lulus dari jenjang SMA/SMK, mana yang akan kita pilih? Kuliah
atau kerja? Atau bahkan kuliah sambil kerja? Ini perlu kita pikirkan
matang-matang sebelum menentukan pilihan. Apabila kita lebih ingin
kuliah, maka pilihlah SMA. Apabila kita ingin langsung kerja, maka
pilihlah SMK. Jika kita ingin kerja tetapi malah melanjutkan SMA, itu
adalah pilihan yang sangat salah. Di SMA, kita akan dipersiapkan menuju
perguruan tinggi. Apabila kita memilih bekerja, maka sia-sialah
persiapan itu. Apabila kita ingin kuliah tetapi malah melanjutkan ke
SMK, itu juga salah. Di SMK, kita akan dipersiapkan untuk bekerja
setelah lulus. Peluang lulusan SMK untuk masuk PTN adalah kecil, karena
harus bersaing dengan siswa SMA yang notabene memang dipersiapkan secara
matang untuk bersaing masuk PTN. Namun jika lulusan SMK masuk PTS,
mungkin akan lebih mudah.
3. Menyesuaikan dengan Kondisi Ekonomi Keluarga
Biaya sekolah merupakan hal penting yang wajib kita pertimbangkan.
Jangan memilih sekolah yang biayanya tidak sesuai dengan keadaan
keluarga. Misalnya memilih sekolah yang jaraknya sangat jauh dari tempat
tinggal, sehingga kita terpaksa menyewa tempat kost untuk itu. Jika
keluarga mampu membiayai tentu bukan menjadi masalah. Namun apabila
keluarga tidak mampu membiayai, maka jangan memaksakan diri. Apabila
kita memaksakan diri, maka kita harus menanggung resiko yang mungkun
akan terjadi. Intinya, pilihlah sekolah yang biaya sekolahnya sesuai
dengan kondisi ekonomi keluarga.
3. Minta Pendapat Orang Tua
Ini sangat penting. Selain sebagai penanggung jawab biaya sekolah, orang
tua juga akan menentukan kesuksean di jenjang lanjutan nanti. Pendapat
orang tua dapat kita pertimbangkan sebagai avuan untuk menentukan
jenjang pendidikan lanjutan. Namun apabila pendapat orang tua kurang
sesuai dengan kehendak kita, kita sebaiknya tidak usah memaksakan
kehendak. Ungkapkanlah pendapat kita dengan sopan, baik, dan disertai
alasan logis.
4. Meminta Pendapat Orang Sekitar
Mintalah pendapat orang sekitar, apabila kita masih ragu-ragu dalam
memilih. Mintalah pendapat dari teman sekolah, guru, ataupun saudara.
Pendapat mereka dapat dijadikan pertimbangan.
5. Jangan Ikut-ikutan Teman
Biasanya, siswa masuk ke sekolah tertentu karena banyak temannya. Ini
harus dihindari, karena yang kita pertaruhkan adalah masa depan.
Pilihlah sekolah yang benar-benar kita inginkan. Ingat, kita sekolah
karena ingin mendapat ilmu dan masa depan yang cerah bukan karena
banyaknya teman di sekolah tersebut. Jangan sampai sekolah yang kita
pilih tidak cocok dengan minat dan kemampuan kita.